Minggu, 10 Maret 2013

Sejarah Agama Hindu Di India

Sejarah agama hindu di India

Keberadaan agama-agama yang ada di dunia ini pada umumnya didasarkan pada pewahyuan Tuhan Yang Maha Esa yang diterima oleh para pendirinya. Agama-agama itu diwahyukan Tuhan dengan tujuan untuk mempermulia kehidupan manusia secara lahir batin baik di dunia maupun akhirat. Sebutan atau nama dari suatu agama biasanya memiliki hubungan yang erat kaitannya dengan para pendirinya. Misalnya agama Budha erat kaitannya dengan Sang Budha (budha Gautama), agama Kristen erat kaitnnya dengan Yesus Kristus dan lain-lain. Akan tetapi agama Hindu tidak ada kaitannya dengan maharesi penerima wahyu, karena wahyu yang diturunkan diterima oleh banyak maharesi. Para tokoh masyarakat menyebutkan bahwa nama hindu berasal dari kata Shindu yaitu sebuah sungai diwilayah India bagian barat daya yang sekarang disebut Punyab (Lima daerah aliran sungai )

Percampuran darah dan budaya bangsa dravida dengan bangsa Arya menimbulkan kebudayaan baru di lembah sungai shindu. Pada saat itu, telah terjalin hubungan dagang dengan bangsa Yunani dan Persia. Bangsa Persia yang datang ke lembah sungai shindu, menyebut kata shindu dengan kata hindu, karena bangsa Persia tidak mempunyai lafal “S” dalam bahasa mereka. Dari data-data tersebut dapat dikemukakan bahwa nama Hindu berasal dari kata shindu, yaitu nama sebuah sungai yang ada di wilayah Indi Bagian Barat Daya.
            India di masa 15.000 tahun yang lalu, masa yang dikenal sebagai masa Imperium Rama adalah sebuah peradaban yang sejaman dengan Atlantis. Sejumlah besar naskah kuno ditemukan di India mengabadikan peradaban yang sangat maju. Perang besar dan perubahan bumi yang terus menerus menghancurkan peradaban ini, meninggalkan hanya beberapa kantung kecil peradaban. Perang besar (dalam naskah Hindu) disebut Ramayana dan terutama Mahabrata disebut sebagai puncak dari perang-perang mengenaskan dari Kali Yuga (Siklus Kosmos) . Proses penentuan waktunya cukup sulit, karena tidak ada tanggal pasti dari yuga, karena ada siklus dalam siklusnya dan yuga dalam yuga. Siklus besar yuga dinyatakan selama 6000 tahun dan yuga yang lebih kecil berperiode hanya 360 tahun . Cita-cita India Raya sebagai kesatuan sosial, budaya, ekonomi, politik, peradaban atau idiologi telahditegakkan oleh Krsna. Krsna  hidup tanpa Mahabrata tapi India Raya tidak dapat eksis tanpa Krsna. Rig weda tersusun 15000 tahun yang lalu, 9 abad sebelum masehi baru ditemukan Alphabet Poenesia, sedangkan tulisan tangan Sarada, Narada, dan Kutila, dan lainnya pada tahun 5000-7000 yang lalu. Dengan demikian kehidupan manusia, kebudayaan dan peradaban tidaklah begitu tua, jika kita bandingkan dengan jarak waktu kemunculan manusia (Anandamurti, 2006).
 Karisma teori dan arsitektur kuno India nampaknya tidak lapuk oleh waktu, berjalan terus abad demi abad, diteruskan dari generasi ke generasi, mempengaruhi sederetan negeri di Asia. Ekspansi India berbeda dengan Cina atau Jepang yang penuh kekerasan , namun India menerapkan dengan damai, hampir tidak disadari, dan tanpa dampak langsung bagi India sendiri. Tapi akibatnya hampir sebaliknya, memberikan kemakmuran dan sering kali cemerlang lebih dari 15 abad lamanya. Jarang gerakan peradaban memberikan peran mendalam seperti itu, mungkin merupakansalah satu keberhasilan India yang paling gemilang. Dengan berpedoman pada arkeologi daripada tulisan sejarah sejak abad pertama masehi orang orang  Indiamulai menyusuri pantai-pantai Asia Tenggara sampai pulau-pulau Nusantara yang jauh. Benda-benda seni menandai perjalanan mereka dan semua budaya yang akan lahir di wilayah yang luas itu memiliki ciri mereka yang akan kekal (Groslier, 2007).
Karakteristik arsitektur India terbagi menjadi 4, dari jaman Kuno, Hindu, Budha, dan  Jain (Trisulowati, 2008 : 6). Menurut David W. Koeller jaman peradaban India terbagi menjadi : 3000-2600 SM disebut sebagai peradaban Lembah Indus (peradaban Harappa ), 2600-2500 SM puncak peradaban Harappa, 2000-1900SM runtuhnya peradaban Harappa, 1300 SM Bangsa Arya bermigrasi ke Lembah Indus, 1000 SM Bangsa Arya bermigrasi Lembah Gangga,1200-500 SM Era Vedic(Veda), 1200-900 SM Rig-Veda, 900-500 awal Vedas dan Upanishad, 550-100 persaingan Hindu, 563-483 SM Kronologi Siddhartha Gautama Buddha, dan seterusnya sampai Penyebaran Budha ke Tibet, dominasi Islam, sampai pada India dibawah Inggris, dan British koloni India mencapai kemerdekaan, yang kemudian dibagi ke dalam India dan Pakistan.
Namun tarik ulur waktu menyebabkan sulit membedakan India Kuno dan Hinduisme , sebab 15000 tahun yang lalu disebut sebagai masa Imperium Rama, 9 abad SM tersusunnya Rig Veda, ada juga pendapat mengatakan 1200-500 SM Era Vedic (Veda). Namun ada baiknya kita melihat pendapat Swami G. Narasingha (dalam http://www.gosai.com/chaitanya) Vastu Sastra adalah pengetahuan suci arsitektur di India telah ada dalam tradisi lisan sejak sebelum Vedic Umurnya adalah 5000 tahun yang lalu ( 3000 SM). Dari tradisi lisan yang kemudian direkam dalam sanskrit mantras dan disusun di bawah judul Vastu Shastra. Menurut pihak berwenang di India Vastu Shastra adalah naskah yang tertua yang mungkin dikenal dalam risalah arsitektur di dunia saat ini. Dengan demikian tulisan Teori Arsitektur India Jaman Purba (kuno) ini akan ada bias antara sebelum Era Vedic ( Peradaban Harappa),dan Era Vedic (Veda) atau pengaruh Hinduisme.

Pengaruh Budaya Bangsa Arya

Agama Hindu tumbuh bersamaan dengan kedatangan bangsa Aria (cirinya kulit putih, badan tinggi, hidung mancung) ke Mohenjodaro dan Harappa (Peradaban Lembah Sungai Indus) melalui celah Kaiber (Kaiber Pass) pada 2000-1500 SM dan mendesak bangsa Dravida (berhidung pesek, kulit gelap) dan bangsa Munda sebagai suku bangsa asli yang telah mendiami daerah tersebut. Bangsa Dravida disebut juga Anasah yang berarti berhidung pesek dan Dasa yang berarti raksasa. Bangsa Aria sendiri termasuk dalam ras Indo Jerman. Awalnya bangsa Aria bermatapencaharian sebagai peternak kemudian setelah menetap mereka hidup bercocok tanam. Bangsa Aria merasa ras mereka yang tertinggi sehingga tidak mau bercampur dengan bangsa Dravida. Sehingga bangsa Dravida menyingkir ke selatan Pegunungan Vindhya.
Yang dimaksud kebudayaan India, bukanlah India sebagai negara yang kita kenal sekarang, tetapi seluruh wilayah jazirah raksasa yang secara ilmu bumi dibatasi: disebelah barat laut Arabia dan disebelah timur oleh teluk Benggala. India merupakan bagian bumi dimana Hinduisme dan Budhisme berasal. Ada beberapa pendapat tentang umur kebudayaan India. Oleh sebagian ahli sejarah kebudayaan, diperkirakan bahwa kebudayaan tertua di India yang terdapat dilembah sungai Indus berasal ± 2500-1500 SM, yang dipengaruhi oleh kebudayaan Sumber dari Mesopotamia. Kebudayaan Lembah-Indus ini terbongkar ketika ditemukan peninggalan-peninggalan di Harapa, kemudian Mahenjo-daro, 700 km dari Harapa. Ahli lain berpendapat bahwa berdasarkan penggalian-pengalian baru , maka kota Mahenyodaro dan kota-kota lainnya berasal dari tahun 5000-4000 SM. Dengan demikian apabila ada pengaruh tertentu dibidang seni bukanlah dari Mesopotamia ke Lembah Indus tetapi sebaliknya. Namun demikian ada kesamaan pendapat bahwa kebudayaan lembah sungai Indus berkembang sebelum terjadinya imigrasi dari bangsa Arya yang mendesak bangsa pribumi (bangsa Dravida)(Sumintardja,1978:151-152).
Sumber lainnya (Trisulowati, 2008 : 6), penduduk asli India sekarang bermukim di dataran tinggi Dekkan. Kehidupannya masih sangat sederhana. Bangsa Dravida berasal dari Asia Tengah (Baltic) masuk ke India dan mendiami daerah sepanjang sungai Sindhu yang subur. Kebudayaan mereka lebih tinggi dari penduduk asli. Bangsa Arya juga berasal dari daerah Asia Tengah, menyebar masuk daerah Iran (Persia), Mesopotania, dan juga masuk ke daerah Eropa. Yang sampai masuk ke India adalah merupakan bagian yang pernah masuk ke Iran dalam dua tahap dan dua tempat yang berbeda. Pertama mereka masuk daerah Punyab yaitu daerah lima aliran anak sungai yang disambut peperangan oleh bangsa Dravida yang duluan bermukim di sana. Bangsa Dravida dikalahkan, selanjutnya bangsa Arya masuk ke India melalui dua aliran sungai yaitu lembah sungai Gangga dan lembah sungai Yamuna, dikenal dengan daerah Doab. Kedatangan mereka tidak disambut perang, bahkan terjadi pencampuran budaya melalui perkawinan antar bangsa. Inilah yang menjadi nenek moyang bangsa India sekarang.
 Bangsa Arya bermigrasi ke India dari luar tidak disangsikan, tetapi pengaruh Arya di Asia Tenggara tidak begitu dirasakan seperti halnya di Barat Laut India. Bahasa Vaedik memasuki India bersama orang Arya tetapi bahasa Samskrta adalah bahasa anak negeri India (bahasa ini tidak didatangkan dari luar). Orang Arya memasuki India dari barat laut, telah banyak yang tiba, namun masih banyak dalam perjalanan dan masih banyak yang bersiap-siap akan datang. Nampak bahasa Samskrta bahasa umum anak negeri India dalam pengaruh bahasa Vaedik, akan tetapi pengaruhnya bukan searah namun timbal balik (Anandamurti, 2006 : 2). Rig Veda adalah hymne-hymne yang dibawa oleh orang Arya yang datang ke India melalui Asia Tengah (Suamba dalam Cintamani, 2002). Jika Rig Veda diperkirakan tersusun pada 15000 SM, maka kedatangan Bangsa Arya adalah saat mulainya jaman Yajurveda atau masa post-Siva atau 7000 tahun yang lalu atau 8000 tahun setelah tersusunnya Veda (Anandamurti, 2006: 9). Dengan demikian tahun yang ditunjuk oleh Anandamurti adalah sekitar 5000 SM. Sedangkan tahun yang ditunjuk oleh David W. Koeller 1300 SM (Bangsa Arya bermigrasi ke Lembah Indus)

Peradaban Harapa dan Mohenjodaro

Salah satu yang paling menarik namun misterius dari kebudayaan kuno di dunia adalah peradaban Harappa . Budaya ini ada di sepanjang Sungai Indus. Ada dua kota yang ditemukan dalam peradaban Harappa yaitu: Harappa dan kota Mohenjo-daro, merupakan pencapaian besar dari peradaban lembah Indus. Kota ini sangat terkenal dan mengesankan, yang tata letaknya disusun secara teratur . Lebih dari seratus kota dan desa-desa lainnya juga ada di daerah ini.       Harappa                                                         Mohenjo daro
Penataan yang teratur dalam pola masa, serta penggunaan konstruksi bata, menunjukkan keduanya adalah bagian dari satu pemerintahan yang sama dengan kebudayaan yang tinggi. Sumber :http://www.harappa.com/har/moen0.html
 Harappa (Harappan) meninggalkan banyak pertanyaan tentang peradaban, dan sepenuhnya belum terjawab. Peradaban Lembah Indus diperkirakan sekitar 2500 SM di bagian barat dari Asia Selatan, sekarang adalah di Pakistan dan India barat. Hal ini sering disebut sebagai peradaban Harappa karena kota yang ditemukan pertama kali adalah kota Harappa, baru Mohenjo daro. The Indus Valley adalah tempat yang terbesar dari empat kota peradaban kuno yaitu, di Mesir, Mesopotamia, India dan Cina. Ia mulai ditemukan 1920-an. Sebagian besar dari reruntuhan desa, termasuk kota-kota besar, merupakan tanda tanya tentang orang-orang dengan budaya yang sangat tinggi dan sulit di jawab. Persamaan rencana konstruksi antara Mohenjodaro dan Harappa menunjukkan bahwa mereka adalah bagian dari pemerintahan dengan organisasi yang sangat kompak . Kedua kota dibangun sama jenis dalam bentuk dan bahan dari batu bata. Kedua kota mungkin ada secara bersamaan dan ukuran menunjukkan bahwa keduanya merupakan ibu kota provinsi.

Kontras dengan peradaban lainnya, kuburan di kota ini tidak indah, lebih sederhana , ini bukti bahwa dalam peradaban ini tidak ada kelas-kelas sosial. Sisa-sisa istana atau kuil-kuil di kota belum ditemukan. Tidak ada bukti yang menunjukan aktivitas militer, ada kemungkinan bahwa harapa peradaban yang damai (http://www.geocities.com/sinyal/mohenjodaro.htm). Bangsa dravida menempati dua kota  besar yaitu Mohenjodaro dan Harapa. Daerah penyebaran meliputi daerah perbukitan Baluchistan, Rajasthan, serta  Punyab.

Bukti Peninggalan Bangsa Dravida

 Bukti –bukti adanya kehidupan keagamaan bangsa dravida di lembah sungai shindu adalah
1.      Ditemukanya arca manusia berkepala tiga, bertangan empat, berdiri dengan kaki kanan dan kaki kirinya terangkat ke depan. Arca ini terbuat dari batu kapur yang di bakar. Arca ini memberi inspirasi kepada kita mengenai arca Siwanataraja yaitu Siwa sebagai raja dari alam semesta. Dimungkinkan perkembangannya kemudian di Indonesia, khususnya di Bali mengingatkan kita pada Sang Hyang Acintya. Siwanataraja menyimbolkan dengan tarian kosmisnya menciptakan alam semesta.                               Arca Siwanataraja
2.      Ditemukannya beberapa materai yang berisikan hiasan burung elang yang sedang mengembangkan sayapnya, kepalanya dipalingkan ke kiridan keatas, serta di atas kepalanya terdapat hiasan ular. Diperkirakan konsep inilah yang memberi inspirasi pada likisan burung garuda bersama para naga yang terdapat dalam kitab Itihasa.
3.      Ditemukannya berapa materai yang berisikan hiasan orang yang duduk bersila, bermuka tiga, bertanduk dua, hiasan kepalanya meruncing keatas, dan dikelilingi oleh beberapa binatang, seperti gajah ,lembu, harimau dan badak. Dikemudian diperkirakan konsep ini memberi inspirasi pemujaan kepada dewa Siwa dalam manifestasinya sebagi Sang Hyang Pasupati. Selai itu ditemukan pula materai yang berisikan lukisan pohon yang berdekatan dengan seorang dewa. Konsep ini kemudian di hubungkan dengan keberadaan pohon  Kalpataru atau pohon Surgawi yang dapat mengabulkan semua keinginan manusia, seperti yang terdapat dalam kitab Itihasa.
4.      Ditemukannya rumah –rumah yang telah memiliki tata ruang dan tata letak yang baik. Hal ini dibuktikan dengan letak bangunan dan adanya kamar-kamar yang memiliki fungsi yang berbeda beda. Disamping itu juga telah dadnya jalan –jalan yang lebar dan lurus, dikanan kirinya sudah terdapat parit sebagi tempat pembuangan air limbah dan hujan.
5.      Ditemukannya araca orang tua yang berjanggut dan memakai jubah, serta arca seorang wanita yang bentuk badanya agak gemuk. Arca –arca ini adalah arca terracota yang bahannya terbuat dari bahan tanah liat yang dibakar. Diperkirakan arca orang tua yang berjanggut adalah sebagi seorang tokoh sepiritual, sedangkan arca seorang perempuan sebagi dewi kesuburan. Pemujaan dewi kesuburan ini kemudian berlanjut menjadi pemujaan kepada dewi pertiwi yang menjadi salah satu kepercayaan umat Hindu.
6.      Ditemukannya beberapa jenis permainan anak-anak yang terbuat dari tanah liat yang di bakar dan beberapa kolam lengkap dengan pancurannya yang dimungkinkan sebagai tempat pemandian umum atau sebagi taman yang disucikan untuk memandikan arca-arca dewa. 
.
Dari  data tersebut membuktikan  bahwa kehidupan keagamaan sudah ada sebelum bangs Arya  datang ke India.

 
Pengelompokan  Zaman Hindu di India

Bangsa drawida memilki tata cara kehidupan kehidupan bangsa Drawida setelah terjadi asimilasi dengan bangsa Arya yang dapat dikelompokam keagamaan yang tinggi, perkembangan menjadi  4 masa yaitu :
1.    Jaman Weda , tata cara kehidupan keagamaan di jaman weda banyak sekali mengenal nama-nama Dewa. Dewa-dewa tersebut masing-masing dihubungkan dengan tenaga alam yang menguasai dan mempengaruhi  kehidupan manusia di saat itu. Tenaga alam itu merupakan manifestasi dari para dewa-dewa, demikian maka agni adalah dewa api, Surya adalah dewa  matahari, Candra adlah dewa bulan, maruta adlah dewa badai, Indra adalah dewa perang dan laim sebagainya. Walaupun pada jaman itu mereka mengenal berbagai macam dewa-dewa tetapi Tuhan tetaplah  satu namun  orang yang dianggap bijaksana menyebutnya dengan banyak nama. Pada umumnya pada jaman weda inimanusia dianggap mamilki hubungan yang dekat dengan para dewa, dimana dalam aspek ini kekuatan alam yang dipuja melalui dewa tertentu dengan memakaialat-alat upacara tertentu. Maka maka para pendeta saat itu mulai dominana dan ditandai dengasn munculnya jaman brahmana.
2.    Jaman Brahmana, jaman ini ditandai adanya kitab-kitab brahmana yaitu bagian-bagian dari weda yang berisi peraturan dan kewajiban dalam kehidupan beragama. Dilihat dari segi filsafat, jaman Brahman ini merupakan pendahulu yang berfikir secara sistematis. Namun dasar-dasar pemikiran filsafat ini sebenarnya telah ada pada jaman weda, hanya saja jaman Brahmana ini sistem berfikirnya lebih di perluas lagi dalam bentuk yang lebih abstrak, dan sintesis. Penguraian yang lebih sistematis akan lebih jelas dalam pada jaman berikutnya, yaitu jaman Upanisad. Oleh karena itu kehidupan dalam jaman Brahman lebih dikuasai oleh yajna, maka tidak heran jika banyak pe,ikiran agama yang bersifat spekulatif, dan menganggap bahwa yajna itu memiliki daya sakti atau bersifat magis dan rahasia. Pada jaman ini juga mempercayai adanya  hidup setelah mati, adanya pitara yang ada di sorga dan neraka.sebagai kesimpulan bahwa pemikiran keagamaan  pada jaman Brahmana sudah dan kemudia disempurnakan pada jaman Upanisad.
3.    Jaman upanisad , jaman ini ditandai adanya kitab-kitab upanisad. Pemikiran tentang keagamaan pada jaman ini sudah mulai bersifat filosofis, begitu pula masakah hakekat Tuhan di sini digambarkan secra filsafat. Pandangan yang menonjol dalam jaman upanisad yaitu pandangan yang bersifat monitis dan absolutisms, artinya ajaran yang mengajarkan bahwa segala sesuatu yang bermacam macam itu dilahirkan dari satu azaz tertinggi. Realitas ini tidak kelihatan, bebas dari awidya, tidak tembus oleh akal manusia namun menyelami segala sesuatu. Dan realitas itu adalah Brahman(Tuhan).
4.    Jaman Wiracarita, jaman  ini adalah jaman yang paling penting dalam sejarah perkembangan  hindu di India. Pada waktu itu india mengalami krisis politik, hal ini sempat mempengaruhi kehidupan beragama. Maka mulai banal ini sempat mempengaruhi kehidupan beragama. Maka mulai banak ahli yang mengeluarkan pemikiran pemikiran untuk melakukan pembangunan di bidang agama. Ssebagai contoh munculnya agama jainaisme dan Budhaisme.

5.    Jaman Sutra-sutra, jaman ini adalah jaman pembaharuan di bidang agama mulai terasa. Pada jaman ini mulai bermunculan komentar komentar yang sederhana untuk mempelajari arti makna ajaran Weda, seperti upacara, filsafat, etika dan sebagainya. Untuk upacara korban yang diuraikan secara sistematis, maka timbulah sutrta-sutra seperti kalpa sutra, sulwa sutra, dharma sutra dan lain sebagainya. Selain pembaharuan di bidang upacara juga melakukan pembaharuan di bidang filsafat seperti nyana, waisesika, samkhya, yoga, mimamasa dan wedanta.

6.    Jaman Skholastik , jaman ini merupakan jaman pemimpin besar seperti jaman kelanjutan dari jaman wiracarita seperti tokoh Ramnuja, Sankara dan Madwa. Setelah masuknya pengaruh islam , mulailah ada perkembangan-perkembangan barudalam sejarah agama hindu, seperti Kabir(1140-1518) yangf berusaha mmeberikan pengaruh agama hindu dengang agama islam, dan mencoba untuk menjadkan agama hindu dan islam saling mempengaruhi.  Ajaranya di kemudian hari menjadi salah satu ajaran Nanak(1469-1538) sebagai pendiri agama Sikh. Kebangkitan agma hindu pada abad XVIII dipelopori oleh Ram Mohan Roy(1772-1833). Ia adlah seorang tokoh hindu yang mendapat pendidikan di barat. Disamping itu ia berusaha keras untuk membangun di bidang agama, juga mengusahakan sosial seperti mempelopori pemberantasan poligami dan menghilangkan adat pembakaran janda(sati). Gerakannya disebut denga Brahma samaj. Setelah ia meninggal ajaranya diteruskan olehh Debendra Nathagore ayah dari Rabindra Nathagore. Setelah Rabindra Nathagore meninggal dilanjutkan oleh Kesab Candrasen dan akhirnya ajaranya terpecah menjadi macam macam aliran. Aliran lain yang lebih dipengaruhi oleh politik ialah Arya Samaj yang dipelopori oleh Swami Dayananda Saraswati. Maksudnya ajaran ini adalah untuk membangun agam hindu dan untuk mengadakan sintesa antara yang baru dengan yang kuno, antara budaya barat dan budaya timur. Arya Samaj yaitu ajran yang menyangkut tiga hal yaitu : weda adlah wahyu Tuhan, weda adlah satu-satunya wahyu dari Tuhan, dan weda adalah sumber pokok bagi ilmu agama-agama di dunia. Seorang pembaharu ajaran hindu selanjutnya adalah Sri Kamansna (1834-1886). Ia adalah pemimpin sepiritual dari kuil Daksi Nawar  dekat Callcuta. Pembaharuan agama hindu yang paling besar pengaruhnya adalah Mahatma Gandhi (1869-1948), ajaranya adalah Monisme, Stya Graha, dan Ahimsadunia.
Peradaban Harappa dimulai sekitar 2500 SM dan mulai menurun sekitar 2000 SM. Penyebab dari kehancuran tidak tentu. Satu teori menunjukkan bahwa orang-orang Arya bermigrasi ke daerah ini. Orang-orang Arya mungkin telah memasuki wilayah dengan kekerasan, membunuh para penduduk dan membakar kota. Namun, teori lain yang didukung oleh bukti-bukti yang lebih baru, menunjukkan bahwa peradaban ini mulai menurun sebelum tibanya orang Arya. Penduduk di lembah Indus buyar sebelum orang Arya memasuki wilayah Indus sebagai pengembara  Orang Arya mengambil alih wilayah ini sejak sebagian besar penduduk sebelumnya menyingkir. Salah satu penyebab dari pengungsian akibat dari masalah-masalah pertanian, erosi tanah, penipisan dari lapisan tanah yang diakibatkan oleh arus Sungai Indus. Tidak banyak yang diketahui tentang agama dari peradaban Harappa. Tidak seperti di Mesopotamia atau Mesir, yang berlimpah dengan candi dan altar, candi dan altar tidak ditemukan di Harappa, tak satupun yang bisa menyerupai sebuah candi atau apapun yang melibatkan masyarakat dengan ibadah. Namun, sejumlah tokoh di berbagai stempel dan patung mewakili beberapa jenis ibadah , ada wanita seperti dewi, jenis lelaki yang memiliki kepala dengan tanduk lembu jantan. Dari berbagai benda seni yang ditemukan di situs tersebut, tampak seolah-olah orang Harappa menyembah benda atau alam animistik , namun ini baru berupa terkaan sementara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar