Sejarah agama hindu di India
Keberadaan agama-agama yang ada di dunia ini pada umumnya didasarkan pada pewahyuan Tuhan Yang Maha Esa yang diterima oleh para pendirinya. Agama-agama itu diwahyukan Tuhan dengan tujuan untuk mempermulia kehidupan manusia secara lahir batin baik di dunia maupun akhirat. Sebutan atau nama dari suatu agama biasanya memiliki hubungan yang erat kaitannya dengan para pendirinya. Misalnya agama Budha erat kaitannya dengan Sang Budha (budha Gautama), agama Kristen erat kaitnnya dengan Yesus Kristus dan lain-lain. Akan tetapi agama Hindu tidak ada kaitannya dengan maharesi penerima wahyu, karena wahyu yang diturunkan diterima oleh banyak maharesi. Para tokoh masyarakat menyebutkan bahwa nama hindu berasal dari kata Shindu yaitu sebuah sungai diwilayah India bagian barat daya yang sekarang disebut Punyab (Lima daerah aliran sungai )
Percampuran darah dan budaya bangsa dravida dengan bangsa Arya menimbulkan kebudayaan
baru di lembah sungai shindu. Pada saat itu, telah terjalin hubungan dagang
dengan bangsa Yunani dan Persia. Bangsa Persia yang datang ke lembah sungai
shindu, menyebut kata shindu dengan kata hindu, karena bangsa Persia tidak
mempunyai lafal “S” dalam bahasa mereka. Dari data-data tersebut dapat
dikemukakan bahwa nama Hindu berasal dari kata shindu, yaitu nama sebuah sungai
yang ada di wilayah Indi Bagian Barat Daya.
India
di masa 15.000 tahun yang lalu, masa yang dikenal sebagai masa Imperium Rama
adalah sebuah peradaban yang sejaman dengan Atlantis. Sejumlah besar naskah
kuno ditemukan di India mengabadikan peradaban yang sangat maju. Perang besar
dan perubahan bumi yang terus menerus menghancurkan peradaban ini, meninggalkan
hanya beberapa kantung kecil peradaban. Perang besar (dalam naskah Hindu)
disebut Ramayana dan terutama Mahabrata disebut sebagai puncak dari
perang-perang mengenaskan dari Kali Yuga (Siklus Kosmos) . Proses
penentuan waktunya cukup sulit, karena tidak ada tanggal pasti dari yuga,
karena ada siklus dalam siklusnya dan yuga dalam yuga. Siklus
besar yuga dinyatakan selama 6000 tahun dan yuga yang lebih kecil
berperiode hanya 360 tahun . Cita-cita India Raya sebagai kesatuan
sosial, budaya, ekonomi, politik, peradaban atau idiologi
telahditegakkan oleh Krsna. Krsna hidup
tanpa Mahabrata tapi India Raya tidak dapat eksis tanpa Krsna. Rig weda
tersusun 15000 tahun yang lalu, 9 abad sebelum masehi baru ditemukan
Alphabet Poenesia, sedangkan tulisan tangan Sarada, Narada, dan Kutila,
dan lainnya pada tahun 5000-7000 yang lalu. Dengan demikian kehidupan
manusia, kebudayaan dan peradaban tidaklah begitu tua, jika kita
bandingkan dengan jarak waktu kemunculan manusia (Anandamurti, 2006).
Karisma teori dan
arsitektur kuno India nampaknya tidak lapuk oleh waktu, berjalan terus
abad demi abad, diteruskan dari generasi ke generasi, mempengaruhi sederetan
negeri di Asia. Ekspansi India berbeda dengan Cina atau Jepang yang
penuh kekerasan , namun India menerapkan dengan damai, hampir tidak
disadari, dan tanpa dampak langsung bagi India sendiri. Tapi akibatnya
hampir sebaliknya, memberikan kemakmuran dan sering kali cemerlang lebih
dari 15 abad lamanya. Jarang gerakan peradaban memberikan peran
mendalam seperti itu, mungkin merupakansalah satu keberhasilan India yang
paling gemilang. Dengan berpedoman pada arkeologi daripada tulisan sejarah
sejak abad pertama masehi orang orang Indiamulai
menyusuri pantai-pantai Asia Tenggara sampai pulau-pulau Nusantara yang jauh.
Benda-benda seni menandai perjalanan mereka dan semua budaya yang akan
lahir di wilayah yang luas itu memiliki ciri mereka yang akan kekal
(Groslier, 2007).
Karakteristik
arsitektur India terbagi menjadi 4, dari jaman Kuno, Hindu, Budha, dan Jain (Trisulowati, 2008 : 6). Menurut
David W. Koeller jaman peradaban India terbagi menjadi : 3000-2600 SM
disebut sebagai peradaban Lembah Indus (peradaban Harappa ), 2600-2500
SM puncak peradaban Harappa, 2000-1900SM runtuhnya peradaban Harappa, 1300 SM
Bangsa Arya bermigrasi ke Lembah Indus, 1000 SM Bangsa Arya
bermigrasi Lembah Gangga,1200-500 SM Era Vedic(Veda), 1200-900 SM
Rig-Veda, 900-500 awal Vedas dan Upanishad, 550-100 persaingan Hindu,
563-483 SM Kronologi Siddhartha Gautama Buddha, dan seterusnya
sampai Penyebaran Budha ke Tibet, dominasi Islam, sampai pada India
dibawah Inggris, dan British koloni India mencapai kemerdekaan,
yang kemudian dibagi ke dalam India dan Pakistan.
Namun
tarik ulur waktu menyebabkan sulit membedakan India Kuno dan Hinduisme ,
sebab 15000 tahun yang lalu disebut sebagai masa Imperium Rama, 9
abad SM tersusunnya Rig Veda, ada juga pendapat mengatakan 1200-500 SM
Era Vedic (Veda). Namun ada baiknya kita melihat pendapat Swami G.
Narasingha (dalam http://www.gosai.com/chaitanya) Vastu Sastra adalah
pengetahuan suci arsitektur di India telah ada dalam tradisi lisan sejak
sebelum Vedic Umurnya adalah 5000 tahun yang lalu ( 3000 SM). Dari
tradisi lisan yang kemudian direkam dalam sanskrit mantras dan
disusun di bawah judul Vastu Shastra. Menurut pihak berwenang di India
Vastu Shastra adalah naskah yang tertua yang mungkin dikenal dalam
risalah arsitektur di dunia saat ini. Dengan demikian tulisan Teori
Arsitektur India Jaman Purba (kuno) ini akan ada bias antara sebelum Era
Vedic ( Peradaban Harappa),dan Era Vedic (Veda) atau pengaruh Hinduisme.
Pengaruh Budaya Bangsa
Arya
Agama Hindu tumbuh
bersamaan dengan kedatangan bangsa Aria (cirinya kulit putih, badan tinggi,
hidung mancung) ke Mohenjodaro dan Harappa (Peradaban Lembah Sungai Indus)
melalui celah Kaiber (Kaiber Pass) pada 2000-1500 SM dan mendesak bangsa
Dravida (berhidung pesek, kulit gelap) dan bangsa Munda sebagai suku bangsa
asli yang telah mendiami daerah tersebut. Bangsa Dravida disebut juga Anasah
yang berarti berhidung pesek dan Dasa yang berarti raksasa. Bangsa Aria sendiri
termasuk dalam ras Indo Jerman. Awalnya bangsa Aria bermatapencaharian sebagai
peternak kemudian setelah menetap mereka hidup bercocok tanam. Bangsa Aria
merasa ras mereka yang tertinggi sehingga tidak mau bercampur dengan bangsa
Dravida. Sehingga bangsa Dravida menyingkir ke selatan Pegunungan Vindhya.
Yang
dimaksud kebudayaan India, bukanlah India sebagai negara yang kita kenal
sekarang, tetapi seluruh wilayah jazirah raksasa yang secara ilmu bumi
dibatasi: disebelah barat laut Arabia dan disebelah timur oleh teluk Benggala.
India merupakan bagian bumi dimana Hinduisme dan Budhisme berasal. Ada beberapa
pendapat tentang umur kebudayaan India. Oleh sebagian ahli sejarah kebudayaan,
diperkirakan bahwa kebudayaan tertua di India yang terdapat dilembah sungai
Indus berasal ± 2500-1500 SM, yang dipengaruhi oleh kebudayaan Sumber dari
Mesopotamia. Kebudayaan Lembah-Indus ini terbongkar ketika ditemukan
peninggalan-peninggalan di Harapa, kemudian Mahenjo-daro, 700 km dari Harapa.
Ahli lain berpendapat bahwa berdasarkan penggalian-pengalian baru , maka kota Mahenyodaro
dan kota-kota lainnya berasal dari tahun 5000-4000 SM. Dengan demikian apabila
ada pengaruh tertentu dibidang seni bukanlah dari Mesopotamia ke Lembah Indus
tetapi sebaliknya. Namun demikian ada kesamaan pendapat bahwa kebudayaan lembah
sungai Indus berkembang sebelum terjadinya imigrasi dari bangsa Arya yang
mendesak bangsa pribumi (bangsa Dravida)(Sumintardja,1978:151-152).
Sumber
lainnya (Trisulowati, 2008 : 6), penduduk asli India sekarang bermukim di
dataran tinggi Dekkan. Kehidupannya masih sangat sederhana. Bangsa Dravida
berasal dari Asia Tengah (Baltic) masuk ke India dan mendiami daerah sepanjang
sungai Sindhu yang subur. Kebudayaan mereka lebih tinggi dari penduduk asli.
Bangsa Arya juga berasal dari daerah Asia Tengah, menyebar masuk daerah Iran
(Persia), Mesopotania, dan juga masuk ke daerah Eropa. Yang sampai masuk ke
India adalah merupakan bagian yang pernah masuk ke Iran dalam dua tahap dan dua
tempat yang berbeda. Pertama mereka masuk daerah Punyab yaitu daerah lima
aliran anak sungai yang disambut peperangan oleh bangsa Dravida yang duluan
bermukim di sana. Bangsa Dravida dikalahkan, selanjutnya bangsa Arya masuk ke
India melalui dua aliran sungai yaitu lembah sungai Gangga dan lembah sungai
Yamuna, dikenal dengan daerah Doab. Kedatangan mereka tidak disambut perang,
bahkan terjadi pencampuran budaya melalui perkawinan antar bangsa. Inilah yang
menjadi nenek moyang bangsa India sekarang.
Bangsa Arya bermigrasi ke India dari luar
tidak disangsikan, tetapi pengaruh Arya di Asia Tenggara tidak begitu dirasakan
seperti halnya di Barat Laut India. Bahasa Vaedik memasuki India bersama orang
Arya tetapi bahasa Samskrta adalah bahasa anak negeri India (bahasa ini tidak
didatangkan dari luar). Orang Arya memasuki India dari barat laut, telah banyak
yang tiba, namun masih banyak dalam perjalanan dan masih banyak yang
bersiap-siap akan datang. Nampak bahasa Samskrta bahasa umum anak negeri India
dalam pengaruh bahasa Vaedik, akan tetapi pengaruhnya bukan searah namun timbal
balik (Anandamurti, 2006 : 2). Rig Veda adalah hymne-hymne yang dibawa oleh
orang Arya yang datang ke India melalui Asia Tengah (Suamba dalam Cintamani,
2002). Jika Rig Veda diperkirakan tersusun pada 15000 SM, maka kedatangan
Bangsa Arya adalah saat mulainya jaman Yajurveda atau masa post-Siva atau 7000
tahun yang lalu atau 8000 tahun setelah tersusunnya Veda (Anandamurti, 2006:
9). Dengan demikian tahun yang ditunjuk oleh Anandamurti adalah sekitar 5000
SM. Sedangkan tahun yang ditunjuk oleh David W. Koeller 1300 SM (Bangsa Arya
bermigrasi ke Lembah Indus)
Peradaban Harapa
dan Mohenjodaro
Salah
satu yang paling menarik namun misterius dari kebudayaan kuno di dunia adalah
peradaban Harappa . Budaya ini ada di sepanjang Sungai Indus. Ada dua kota yang
ditemukan dalam peradaban Harappa yaitu: Harappa dan kota Mohenjo-daro,
merupakan pencapaian besar dari peradaban lembah Indus. Kota ini sangat
terkenal dan mengesankan, yang tata letaknya disusun secara teratur . Lebih
dari seratus kota dan desa-desa lainnya juga ada di daerah ini.
Harappa Mohenjo
daro
Penataan yang teratur
dalam pola masa, serta penggunaan konstruksi bata, menunjukkan keduanya adalah
bagian dari satu pemerintahan yang sama dengan kebudayaan yang tinggi. Sumber
:http://www.harappa.com/har/moen0.html
Harappa (Harappan) meninggalkan banyak
pertanyaan tentang peradaban, dan sepenuhnya belum terjawab. Peradaban Lembah
Indus diperkirakan sekitar 2500 SM di bagian barat dari Asia Selatan, sekarang adalah di Pakistan dan India barat.
Hal ini sering disebut sebagai peradaban Harappa karena kota yang ditemukan
pertama kali adalah kota Harappa, baru Mohenjo daro. The Indus Valley adalah
tempat yang terbesar dari empat kota peradaban kuno yaitu, di Mesir,
Mesopotamia, India dan Cina. Ia mulai ditemukan 1920-an. Sebagian besar dari
reruntuhan desa, termasuk kota-kota besar, merupakan tanda tanya tentang
orang-orang dengan budaya yang sangat tinggi dan sulit di jawab. Persamaan
rencana konstruksi antara Mohenjodaro dan Harappa menunjukkan bahwa mereka
adalah bagian dari pemerintahan dengan organisasi yang sangat kompak . Kedua
kota dibangun sama jenis dalam bentuk dan bahan dari batu bata. Kedua kota
mungkin ada secara bersamaan dan ukuran menunjukkan bahwa keduanya merupakan
ibu kota provinsi.
Kontras
dengan peradaban lainnya, kuburan di kota ini tidak indah, lebih sederhana ,
ini bukti bahwa dalam peradaban ini tidak ada kelas-kelas sosial. Sisa-sisa
istana atau kuil-kuil di kota belum ditemukan. Tidak ada bukti yang menunjukan
aktivitas militer, ada kemungkinan bahwa harapa peradaban yang damai (http://www.geocities.com/sinyal/mohenjodaro.htm).
Bangsa dravida menempati dua kota besar
yaitu Mohenjodaro dan Harapa. Daerah penyebaran meliputi daerah perbukitan
Baluchistan, Rajasthan, serta Punyab.
Bukti Peninggalan Bangsa Dravida
Bukti –bukti adanya kehidupan keagamaan bangsa
dravida di lembah sungai shindu adalah
1.
Ditemukanya
arca manusia berkepala tiga, bertangan empat, berdiri dengan kaki kanan dan
kaki kirinya terangkat ke depan. Arca ini terbuat dari batu kapur yang di
bakar. Arca ini memberi inspirasi kepada kita mengenai arca Siwanataraja yaitu
Siwa sebagai raja dari alam semesta. Dimungkinkan perkembangannya kemudian di
Indonesia, khususnya di Bali mengingatkan kita pada Sang Hyang Acintya.
Siwanataraja menyimbolkan dengan tarian kosmisnya menciptakan alam semesta. Arca Siwanataraja
2. Ditemukannya
beberapa materai yang berisikan hiasan burung elang yang sedang mengembangkan
sayapnya, kepalanya dipalingkan ke kiridan keatas, serta di atas kepalanya
terdapat hiasan ular. Diperkirakan konsep inilah yang memberi inspirasi pada
likisan burung garuda bersama para naga yang terdapat dalam kitab Itihasa.
3. Ditemukannya
berapa materai yang berisikan hiasan orang yang duduk bersila, bermuka tiga,
bertanduk dua, hiasan kepalanya meruncing keatas, dan dikelilingi oleh beberapa
binatang, seperti gajah ,lembu, harimau dan badak. Dikemudian diperkirakan
konsep ini memberi inspirasi pemujaan kepada dewa Siwa dalam manifestasinya
sebagi Sang Hyang Pasupati. Selai itu ditemukan pula materai yang berisikan
lukisan pohon yang berdekatan dengan seorang dewa. Konsep ini kemudian di
hubungkan dengan keberadaan pohon
Kalpataru atau pohon Surgawi yang dapat mengabulkan semua keinginan
manusia, seperti yang terdapat dalam kitab Itihasa.
4. Ditemukannya
rumah –rumah yang telah memiliki tata ruang dan tata letak yang baik. Hal ini
dibuktikan dengan letak bangunan dan adanya kamar-kamar yang memiliki fungsi
yang berbeda beda. Disamping itu juga telah dadnya jalan –jalan yang lebar dan
lurus, dikanan kirinya sudah terdapat parit sebagi tempat pembuangan air limbah
dan hujan.
5. Ditemukannya
araca orang tua yang berjanggut dan memakai jubah, serta arca seorang wanita
yang bentuk badanya agak gemuk. Arca –arca ini adalah arca terracota yang
bahannya terbuat dari bahan tanah liat yang dibakar. Diperkirakan arca orang
tua yang berjanggut adalah sebagi seorang tokoh sepiritual, sedangkan arca
seorang perempuan sebagi dewi kesuburan. Pemujaan dewi kesuburan ini kemudian
berlanjut menjadi pemujaan kepada dewi pertiwi yang menjadi salah satu
kepercayaan umat Hindu.
6. Ditemukannya
beberapa jenis permainan anak-anak yang terbuat dari tanah liat yang di bakar
dan beberapa kolam lengkap dengan pancurannya yang dimungkinkan sebagai tempat
pemandian umum atau sebagi taman yang disucikan untuk memandikan arca-arca
dewa.
.
Dari data tersebut membuktikan bahwa kehidupan keagamaan sudah ada sebelum
bangs Arya datang ke India.
Pengelompokan Zaman Hindu di India
Bangsa
drawida memilki tata cara kehidupan kehidupan bangsa Drawida setelah terjadi
asimilasi dengan bangsa Arya yang dapat dikelompokam keagamaan yang tinggi,
perkembangan menjadi 4 masa yaitu :
1. Jaman
Weda , tata cara kehidupan keagamaan di jaman weda banyak sekali mengenal
nama-nama Dewa. Dewa-dewa tersebut masing-masing dihubungkan dengan tenaga alam
yang menguasai dan mempengaruhi
kehidupan manusia di saat itu. Tenaga alam itu merupakan manifestasi
dari para dewa-dewa, demikian maka agni adalah dewa api, Surya adalah dewa matahari, Candra adlah dewa bulan, maruta
adlah dewa badai, Indra adalah dewa perang dan laim sebagainya. Walaupun pada
jaman itu mereka mengenal berbagai macam dewa-dewa tetapi Tuhan tetaplah satu namun
orang yang dianggap bijaksana menyebutnya dengan banyak nama. Pada
umumnya pada jaman weda inimanusia dianggap mamilki hubungan yang dekat dengan
para dewa, dimana dalam aspek ini kekuatan alam yang dipuja melalui dewa
tertentu dengan memakaialat-alat upacara tertentu. Maka maka para pendeta saat
itu mulai dominana dan ditandai dengasn munculnya jaman brahmana.
2. Jaman
Brahmana, jaman ini ditandai adanya kitab-kitab brahmana yaitu bagian-bagian
dari weda yang berisi peraturan dan kewajiban dalam kehidupan beragama. Dilihat
dari segi filsafat, jaman Brahman ini merupakan pendahulu yang berfikir secara
sistematis. Namun dasar-dasar pemikiran filsafat ini sebenarnya telah ada pada
jaman weda, hanya saja jaman Brahmana ini sistem berfikirnya lebih di perluas
lagi dalam bentuk yang lebih abstrak, dan sintesis. Penguraian yang lebih
sistematis akan lebih jelas dalam pada jaman berikutnya, yaitu jaman Upanisad.
Oleh karena itu kehidupan dalam jaman Brahman lebih dikuasai oleh yajna, maka
tidak heran jika banyak pe,ikiran agama yang bersifat spekulatif, dan
menganggap bahwa yajna itu memiliki daya sakti atau bersifat magis dan rahasia.
Pada jaman ini juga mempercayai adanya
hidup setelah mati, adanya pitara yang ada di sorga dan neraka.sebagai
kesimpulan bahwa pemikiran keagamaan
pada jaman Brahmana sudah dan kemudia disempurnakan pada jaman Upanisad.
3. Jaman
upanisad , jaman ini ditandai adanya kitab-kitab upanisad. Pemikiran tentang
keagamaan pada jaman ini sudah mulai bersifat filosofis, begitu pula masakah
hakekat Tuhan di sini digambarkan secra filsafat. Pandangan yang menonjol dalam
jaman upanisad yaitu pandangan yang bersifat monitis dan absolutisms, artinya
ajaran yang mengajarkan bahwa segala sesuatu yang bermacam macam itu dilahirkan
dari satu azaz tertinggi. Realitas ini tidak kelihatan, bebas dari awidya,
tidak tembus oleh akal manusia namun menyelami segala sesuatu. Dan realitas itu
adalah Brahman(Tuhan).
4. Jaman
Wiracarita, jaman ini adalah jaman yang
paling penting dalam sejarah perkembangan
hindu di India. Pada waktu itu india mengalami krisis politik, hal ini
sempat mempengaruhi kehidupan beragama. Maka mulai banal ini sempat mempengaruhi
kehidupan beragama. Maka mulai banak ahli yang mengeluarkan pemikiran pemikiran
untuk melakukan pembangunan di bidang agama. Ssebagai contoh munculnya agama
jainaisme dan Budhaisme.
5. Jaman
Sutra-sutra, jaman ini adalah jaman pembaharuan di bidang agama mulai terasa.
Pada jaman ini mulai bermunculan komentar komentar yang sederhana untuk
mempelajari arti makna ajaran Weda, seperti upacara, filsafat, etika dan
sebagainya. Untuk upacara korban yang diuraikan secara sistematis, maka
timbulah sutrta-sutra seperti kalpa sutra, sulwa sutra, dharma sutra dan lain
sebagainya. Selain pembaharuan di bidang upacara juga melakukan pembaharuan di
bidang filsafat seperti nyana, waisesika, samkhya, yoga, mimamasa dan wedanta.
6. Jaman
Skholastik , jaman ini merupakan jaman pemimpin besar seperti jaman kelanjutan
dari jaman wiracarita seperti tokoh Ramnuja, Sankara dan Madwa. Setelah
masuknya pengaruh islam , mulailah ada perkembangan-perkembangan barudalam
sejarah agama hindu, seperti Kabir(1140-1518) yangf berusaha mmeberikan
pengaruh agama hindu dengang agama islam, dan mencoba untuk menjadkan agama
hindu dan islam saling mempengaruhi.
Ajaranya di kemudian hari menjadi salah satu ajaran Nanak(1469-1538)
sebagai pendiri agama Sikh. Kebangkitan agma hindu pada abad XVIII dipelopori
oleh Ram Mohan Roy(1772-1833). Ia adlah seorang tokoh hindu yang mendapat
pendidikan di barat. Disamping itu ia berusaha keras untuk membangun di bidang
agama, juga mengusahakan sosial seperti mempelopori pemberantasan poligami dan
menghilangkan adat pembakaran janda(sati). Gerakannya disebut denga Brahma
samaj. Setelah ia meninggal ajaranya diteruskan olehh Debendra Nathagore ayah
dari Rabindra Nathagore. Setelah Rabindra Nathagore meninggal dilanjutkan oleh
Kesab Candrasen dan akhirnya ajaranya terpecah menjadi macam macam aliran.
Aliran lain yang lebih dipengaruhi oleh politik ialah Arya Samaj yang
dipelopori oleh Swami Dayananda Saraswati. Maksudnya ajaran ini adalah untuk
membangun agam hindu dan untuk mengadakan sintesa antara yang baru dengan yang
kuno, antara budaya barat dan budaya timur. Arya Samaj yaitu ajran yang
menyangkut tiga hal yaitu : weda adlah wahyu Tuhan, weda adlah satu-satunya
wahyu dari Tuhan, dan weda adalah sumber pokok bagi ilmu agama-agama di dunia.
Seorang pembaharu ajaran hindu selanjutnya adalah Sri Kamansna (1834-1886). Ia
adalah pemimpin sepiritual dari kuil Daksi Nawar dekat Callcuta. Pembaharuan agama hindu yang
paling besar pengaruhnya adalah Mahatma Gandhi (1869-1948), ajaranya adalah
Monisme, Stya Graha, dan Ahimsadunia.
Peradaban
Harappa dimulai sekitar 2500 SM dan mulai menurun sekitar 2000 SM. Penyebab
dari kehancuran tidak tentu. Satu teori menunjukkan bahwa orang-orang Arya
bermigrasi ke daerah ini. Orang-orang Arya mungkin telah memasuki wilayah dengan
kekerasan, membunuh para penduduk dan membakar kota. Namun, teori lain yang
didukung oleh bukti-bukti yang lebih baru, menunjukkan bahwa peradaban ini
mulai menurun sebelum tibanya orang Arya. Penduduk di lembah Indus buyar
sebelum orang Arya memasuki wilayah Indus sebagai pengembara Orang Arya mengambil alih wilayah ini sejak
sebagian besar penduduk sebelumnya menyingkir. Salah satu penyebab dari
pengungsian akibat dari masalah-masalah pertanian, erosi tanah, penipisan dari
lapisan tanah yang diakibatkan oleh arus Sungai Indus. Tidak banyak yang
diketahui tentang agama dari peradaban Harappa. Tidak seperti di Mesopotamia atau
Mesir, yang berlimpah dengan candi dan altar, candi dan altar tidak ditemukan
di Harappa, tak satupun yang bisa menyerupai sebuah candi atau apapun yang
melibatkan masyarakat dengan ibadah. Namun, sejumlah tokoh di berbagai stempel
dan patung mewakili beberapa jenis ibadah , ada wanita seperti dewi, jenis
lelaki yang memiliki kepala dengan tanduk lembu jantan. Dari berbagai benda
seni yang ditemukan di situs tersebut, tampak seolah-olah orang Harappa
menyembah benda atau alam animistik , namun ini baru berupa terkaan sementara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar